Postingan

VCT; PENJAGA TOL LANGIT PENDIDIKAN

Gambar
Akhir Februari 2019 Sebuah flyer pelatihan bertajuk VCT (Virtual Coordinator Training ) Batch 3 menarik perhatian saya.  Dalam flyer tertera sebuah link untuk mendaftar, walaupun saya belum mengerti pelatihan apa dan bagaimana, segera saya melakukan registrasi, khawatir kuota telah terpenuhi.  Tanggal 2 Maret 2019, saya dimasukkan ke dalam sebuah WhatsApp Grup; VCI 65 Jabar 7 ( Virtual Coordinator Indonesia Grup 65, Jawa Barat Grup 7). Dikemudian hari saya baru faham grup tersebut merupakan tindak lanjut dari registrasi yang saya lakukan sebelumnya. Masih dalam ketidakmengertian tentang training ini, saya bersabar dan mengikuti setiap instruksi dari para instruktur.  Termasuk harus mengikuti paparan Director of SEAMEO Secretariat , Bapak Dr. Gatot Hari Priowirjanto pada tanggal 3 Mei 2019 yang dilakukan secara virtual (maya). Kesungguhan niat saya untuk mengikuti kegiatan ini mulai diuji ketika saya harus meginstal sebuah aplikasi online yang dikembangkan oleh Cisco, yaitu Web

TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA JOERAGAN ARTIKEL

Gambar
Menjadi penulis bukanlah cita-cita saya, bukan karena saya tidak tertarik di dunia kepenulisan, bukan pula saya tidak bercita-cita memiliki sebuah tulisan yang dipublikasikan baik di media online atau bahkan di dalam media cetak seperti buku.  Saya sangat tahu diri akan kemampuan menulis yang sangat terbatas.  Kalau sekedar berbagi sebuah pengalaman pada media sosial sih yaa bisa, tapi untuk menghasilkan tulisan yang menarik sekaligus bermanfaat tentunya tak semudah curhatan di medsos bukan? Maka, ketika bulan Maret nama saya tertera dalam daftar isi sebuah buku antologi yang berjudul "Payung Cerita Warna-Warni" Seri 3, saya merasa mimpi. Mimpi saya ternyata tidak berhenti di situ, buku antologi saya  ke-2 "Guru Menulis" lahir tepat di tanggal 2 Mei 2018, kedua buku antologi tersebut dapat ikut dipamerkan di dalam sebuah kegiatan pameran MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPA  yang dihadiri Bapak Bupati Kabupaten Bandung. Pada kesempatan itu, saya  dapat me

WISUDA KE-XIII STTB; ALUMNI SIAP BERSAING DI DALAM TEKNOLOGI INDUSTRI DAN INFORMATIKA

Gambar
Kali kedua saya berkesempatan mengikuti kegiatan yang digelar oleh Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bandung.  Sabtu, 8 Desember 2018 bertempat di Hotel Harris, Festival Citylink Bandung, STTB mewisuda 183 mahasiswa. 106 orang wisudawan berasal dari jurusan Teknik Industri dan 77 orang wisudawan dari jurusan Teknik Informatika. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, setiap wisudawan hanya dapat didampingi oleh dua orang.  Saat saya tiba, antrian para wisudawan terlihat. Pegaturan masuk cukup ketat dan tertib, tidak setiap orang dapat memasuki area sekitar ruang convention. Acara pelantikan wisudawan dimulai dengan prosesi masuknya ketua STTB dan staf serta para dosen.  kegiatan ini menarik perhatian para keluarga wisudawan, tak sedikit yang mengdokumentasikan prosesi ini. Persembahan tarian selamat datang, yaitu tarian Jaipong Manglayang ditampilkan menyambut para undangan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta dan Mars STTBandung.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika SELISIK 2018

Gambar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia seperti halnya revolusi industri generasi pertama saat tenaga manusia dan hewan digantikan oleh mesin. Salah satunya adalah munculnya mesin uap pada abad ke-18. Kini, kita telah melompat jauh sehingga berada pada industri generasi keempat, yang lebih dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Revolusi industri 4.0 pertama kali disampaikan oleh Klaus Schwab seorang warga negara Jerman.  Konsep ini ditandai dengan teknologi fisik dan digital yang digabungkan melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif dan Internet of Things (IoT ). Sejalan dengan langkah pemerintah melalui kementrian perindustrian yang telah merancang Making Idonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplemetasikan sejumlah strategi memasuki era industri 4.0, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) menggelar seminar yang bertajuk "Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2018 (SELISIK 2018). SELIS

Semu

Ketika Tubuh berbalut pendapun Emas hiasi jemari Kaki beralas jutaan rupiah Mata berlapis polimer Geligi berpoles Alis dan bibir tak nyata Apa kabar dengan noktah Jangan biarkan ia berlipat Jangan biarkan ia membesar Hingga ia membuatmu gulita Bandung, 9 April 2018

Pejuang Keluarga

Gambar
Kali kedua sepulang mengajar saya berada di belakangnya. Tampak punggungnya menahan beban kayu bakar. Selembar kain melingkar pada tubuhnya, mengikat potongan-potongan kayu. Kakinya melangkah dengan perlahan, menunjukkan  bahwa tubuhnya tak seimbang menahan berat kayu-kayu itu. Tak seperti saat pertama kali melihatnya menggendong kayu, sekitar sebulan lalu. Kali ini saya sempat menyapa dan menanyakan beberapa hal sambil menemaninya berjalan. "Mau kemana Mak?" "Ini Neng mau pulang." "Memang rumah Emak di mana? "Di situ dekat, masuk gang," jawabnya sambil menunjuk sebuah gang. Obrolan berlanjut, ternyata emak ini berjualan aneka makanan gorengan. Jika bulan Ramadhan tiba, ia bejualan kerupuk mie yang disiram dengan sambal oncom "Emak kerja untuk membiayai siapa?" "Ya untuk Emak, anak dan cucu Emak," jawabnya sambil mengusap butiran keringat di keningnya. "Memang putra Emak berapa?" "Tujuh," jawa
Pendidikan Inklusif; Ideal dan Kenyataan Pemerintah melalui permendiknas nomor 70 Tahun 2009 telah mengatur tentang pendidikan inklusif. Dalam pasal 1 dijelaskan bahwa pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada prinsipnya sekolah reguler harus menerima calon peserta didik yang berkebutuhan khusus. Salah satu tujuan Pendidikan inklusif adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Niat baik pemerintah untuk memberikan hak seluas-luasnya bagi seluruh lapisan warga t